Majalengka, Beritainspiratif.com - Soal aliran air bersih PDAM Kabupaten Majalengka, seringkali tersendat.

Tak sedikit warga yang mengeluh dan meminta pertanggung jawaban agar pasokan air PDAM tersebut kembali lancar.

Namun kali ini, tersendatnya air bersih PDAM tersebut tak hanya menimpa sejumlah rumah warga.

Tetapi juga menimpa beberapa kantor milik Pemkab Majalengka.

Seperti, dua instansi yang berada di Jalan KH. Abdul Halim Majalengka. Yakni, Kantor Dinas Budpar dan Kantor Radio Radika FM, milik Dinas Kominfo.

Sebagai simbol kekecewaan, para karyawan di dua kantor tersebut akhirnya memutuskan untuk beralih menggunakan sumur bor.

Salah seorang pegawai Dinas Budpar Kabupaten Majalengka, Indra, Selasa (10/7) mengaku air PDAM kerapkali mati.

Bahkan air bersih tersebut tidak mengalir hampir dalam kurun lima bulan terakhir ini.

"Ketika mengalir normal justru aliran mengecil. Masa kita nungguin bak mandi terus. Ya kita terpaksa buat sumur bor seperti ini," kata Indra.

Hal yang sama juga diungkapkan, salah satu penyiar Radio Radika FM, Onat Bachtiar Gunawan,  air PDAM jarang mengalir normal ke kantornya tersebut.

Namun, kata Onat, jika sewaktu-waktu airnya mengalir pasti keluarnya sangat kecil dan itu pun tidak mencukupi kebutuhan sehari-sehari untuk karyawan yang akan menggunakan air tersebut.

"Ironisnya, untuk dibelakang kantor Radika, selalu mengalir lancar. Tetapi kalau ke dua kantor ini aliran air PDAM tersebut selalu tersendat," ungkapnya.

Sementara itu, Toto, salah seorang penjaga malam Radika, mengaku bosan untuk melayangkan keluhannya ke kantor PDAM tersebut, karena selalu tidak ada tanggapan dari pihak PDAM.

"Saya bosan telephone terus ke PDAM sampai pulsa habis,  jawaban dari PDAM, pasti katanya sedang ada perbaikan. Jikapun ada yang mengontrol, pasti hanya ngontrol saja, tidak ada tindak lanjutnya," keluh Toto.

YoC