Rusia, Beritainspiratif.com - Politisi senior Rusia, Tamara Pletnyova meminta para wanita Rusia untuk menghindari hubungan seks dengan pria asing terutama mereka yang berkulit putih selama perhelatan Piala Dunia 2018 berlangsung. Hal itu ia ungkapkan lantaran khawatir wanita Rusia ini bisa menjadi ibu tunggal karena ditinggal sang pria pulang ke negara mereka.

Dilansir dari The Guardian, apa yang diinginkan Pletnyova bukan tanpa sebab. Ia merujuk pengalaman nyata yang terjadi pada wanita Rusia setelah Olimpiade Moskow pada tahun 1980. Kala itu, alat kontrasepsi belum beredar luas.

Banyak anak-anak yang lahir merupakan hasil hubungan seks di luar nikah dan disebut sebagai "Anak-anak Olimpiade".

Istilah ini digunakan selama era Soviet untuk menggambarkan anak-anak ras campuran yang dimiliki oleh perempuan Rusia pasca berhubungan intim dengan lelaki asal Afrika, Amerika Latin, atau Asia. Parahnya, ayah sang anak tak pernah kembali setelah Olimpiade selesai berlangsung.

Hadapi Diskiriminasi

Menurut Pletnyova, anak-anak ras campuran ini mengalami banyak diskirimnasi dimana mereka harus melahirkan dan membesarkan anak seorang diri.

“Mereka harus melahirkan anak-anak ras campuran dan mereka telah menderita sejak zaman Soviet,” kata Pletnyova.

Ia melanjutkan, “Mungkin tak jadi masalah bila anak lahir dari hubungan dua orang yang memiliki ras serupa. Namun jika mereka dari ras yang berbeda akan ada pengaruh. Saya bukan seorang nasionalis, tetapi saya tahu bahwa anak-anak bisa menderita. Mereka ditinggalkan, dan mereka akan tinggal di sini dengan sang ibu.”

Bahkan ketika perempuan Rusia menikah dengan orang asing, hubungan itu sering berakhir buruk, kata. Mereka sering berada di luar negeri atau di Rusia tetapi tidak dapat mengembalikan anak-anak mereka.

Kena Virus

Sementara politisi lainnya, Alexander Sherin mengatakan setiap warga Rusia harus waspada terutama dalam berhubungan dengan pendatang dari luar karena mereka dapat membawa virus dan menginfeksi orang Rusia.

“Orang-orang Rusia harus berhati-hati dalam interaksi mereka dengan orang asing karena mereka mungkin mencoba untuk mengedarkan zat terlarang atau virus sepanjang Piala Dunia 2018 berlangsung,” tegas Sherin. (YoC

Sumber : Indosport.com