Akhir Tahun 2019 Ratio Elektrifikasi Jawa Barat Capai 100 Persen



Bandung,Beritainspiratif.com - Pemerintah provinsi Jawa Barat memiliki komitmen tinggi dalam melakukan elektrifikasi atau pemasangan listrik bagi masyarakat miskin atau kurang mampu, dengan meluncurkan program listrik desa (lisdes).

Program yang diluncurkan tahun 2001 itu, berhasil meningkatkan secara signifikan angka ratio elektrifikasi Jawa Barat.

Kepala Bidang Ketenagalistrikan Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat Ai Saidah mengungkapkan
pada tahun 2001 ratio elektrifikasi Jawa Barat, masih berada di 52,16%.

Namun tahun 2018, meningkat signifikan hingga mencapai 99,99%, diatas ratio elektrifikasi nasional sebesar 98,83%.
Data tersebut dirilis oleh Direktorat Jendral Ketenagalistrikan Kementerian ESDM RI.

Menurut Ai Saidah selama kurun waktu 17 tahun program elektrifikasi di seluruh wilayah Jawa Barat, berhasil memasang sambungan listrik bagi 298.456 keluarga, dengan anggaran Rp443 milyar dari APBD provinsi Jawa Barat.

"Ini adalah upaya kerja keras kita berkolaborasi dengan PLN, untuk memberikan akses listrik kepada masyarakat,"
kata Ai Saidah pada acara Japri (Jabar Punya Informasi) di Gedung Sate kota Bandung, Jumat (9/8/2019).

Kendati demikian, kata Ai masih ada 0,01% rumah penduduk di Jawa Barat yang belum tersambung aliran listrik. Jumlah ini tergolong tinggi, mengingat jumlah penduduk Jabar yang mencapai 48 juta.

"Tinggal 0,01 persen masyarakat yang belum menerima aliran listrik. Namun, karena jumlah penduduk Jabar terbesar di Indonesia, angka ini cukup besar dan butuh perjuangan. Jadi masih banyak (warga) yang perlu dibantu untuk dilakukan elektrifikasi," ujar Ai.

Lebih lanjut ia menuturkan, untuk membantu masyarakat yang belum mendapatkan aliran listrik tersebut, pihaknya menggandeng para pelaku usaha melakukan penyambungan listrik melalui mekanisme CSR.

"Yang belum teraliri listrik ini akan kita keroyok bareng-bareng, agar mencapai elektrifikasi menuju 100 persen," tambahnya.

Hal senada disampaikan Senior Manager General Affair PT PLN Distribusi Jabar Andoko Suyono. Ia menuturkan pihaknya berkomitman untuk melistriki yang tersisa 0,01%, sehingga di tahun 2019 ini tuntas.

"Ini memang komitmen kita untuk melistriki. Insyaalah, tahun 2019 ini tuntas, walau tidak benar - benar100 persen, karena perkembangan penduduk itu dinamis," tuturnya.

Dijelaskan Andoko Jawa Barat menjadi salah satu provinsi yang ikut dalam sistem kelistrikan besar bernama Jamali (Jawa-Madura-Bali). Dengan begitu, aliran listrik ke tiga pulau tersambung satu sama lain.

"Jabar sendiri mempunyai beban puncak 7.600 megawatt atau 30 persen dari sistem Jamali itu," katanya.

Ia mengungkapkan saat ini, pelanggan PLN di Jabar mencapai 14,2 juta. Pelanggannya didominasi oleh rumah tangga dengan persentase 93 persen.

Menurut dia, setiap bulan PLN Jabar menyambungkan listrik kepada 4.500 pelanggan baru.

"Kami di PLN Jabar tetap menyambung pelanggan baru kurang lebih setiap bulannya 4.500 pelanggan baru. Ini juga untuk memenuhi rasio elektrifikasi," pungkasnya. (Ida)

Berita Terkait