Akhir November 2018, RI-Jerman Adakan Pertemuan Bilateral Kemaritiman



Berlin, Beritainspiratif.com - Kerja sama antara Pemerintah Republik Indonesia dan Republik Federasi Jerman (RFJ) memasuki babak baru. Pada akhir Bulan November tahun 2018, kedua pemerintah bakal menyelenggarakan Forum Bilateral Maritim (FBM) di Jakarta. Dalam pertemuan tingkat tinggi tersebut, Menko Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan dan Menlu RFJ Heiko Maas dijadwalkan hadir.

Untuk mempersiapkan perhelatan tersebut, delegasi kedua negara melakukan pertemuan di Berlin pada Senin (2-7-2018). Delegasi RI terdiri dari Dubes RI untuk Republik Federal Jerman Arif Havas Oegroseno, Staf Ahli Menteri Bidang Sosiologi-Antropologi Tukul Rameyo, Asisten Deputi Delimitasi Zona Maritim Kemenko Bidang Kemaritiman Ayodhia G.L. Kalake, Asdep Bidang Iptek, Deputi IV, Nani Hendiarti, dan Kepala Biro Informasi dan Hukum Latief Nurbana.

Sementara itu, counterpart mereka diketuai oleh Dubes Ina Lapel yang kini menjabat sebagai Dirjen Asia di Kementerian Luar Negeri Jerman. Sedangkan anggota delegasinya antara lain anggota parlemen Jerman Norbert Brackmann serta anggota asosiasi industri Jerman yang bergerak di bidang kemaritiman.

Forum Bilateral Maritim RI-Jerman merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman antara kedua negara yang ditandatangani pada tanggal 31 Mei 2017. Area kerjasama tersebut meliputi keamanan dan keselamatan maritim, diplomasi maritim, perlindungan lingkungan maritim, infrastruktur maritim, perikanan serta penelitian di bidang maritim.

“Pertemuan untuk persiapan FBM ini dilaksanakan untuk mendiskusikan potensi kerjasama di bidang kemaritiman yang paling memungkinkan akan dilaksanakan oleh kedua negara sesuai dengan isi nota kesepahaman,” ujar Dubes Havas.

Secara spesifik delegasi RI yang diketuai oleh Staf Ahli Menteri Bidang Sosiologi-Antropologi Tukul Rameyo dan Dubes RI untuk RFJ menyebutkan ada dua fokus pembangunan kemaritiman Indonesia.

“Kita ingin membangun konektifitas terutama di luar Pulau Jawa serta pemanfaatan energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil,” tutur Dubes Havas.

Karenanya, kepada delegasi RFJ yang juga terdiri dari anggota asosiasi pengusaha bidang kemaritiman, Delri (Delegasi Republik Indonesia) menawarkan potensi investasi.

“Kami ingin mengembangkan industri perkapalan dan investasi di bidang energi. terbarukan yang berasal dari matahari, panas bumi, angin hingga air,” lanjutnya.

Selain kedua isu prioritas tersebut, Indonesia dan Jerman akan membicarakan kemungkinan kerjasama deep sea mining (Penambangan Laut Dalam). Indonesia juga ingin belajar dari Jerman tentang investasi di the Area yang dikelola PBB dengan potensi kekayaaan yang luar biasa.

(YoC)

Berita Terkait