Adu Penalti di Piala Dunia 2018  Ajang Pembuktian Bagi Pemain Pengganti



Beritainspiratif.com – Sukses dalam melakukan eksekusi adu penalti tidak cuma terkait dengan kualitas kiper, tetapi juga merupakan tantangan bagi pelatih bagaimana dapat menyiapkan pemain pengganti sebagai eksekutor yang hebat dan bermental kuat.

Itulah yang tersaji dalam babak 16 besar Piala Dunia 2018, yang terbukti tiga pertandingan kemenangannya harus ditentukan melalui adu penalti yakni Spanyol vs Rusia, Kroasia vs Denmark, dan Kolombia vs Inggris.

Rusia, Kroasia, dan Inggris yang telah mengakhiri kemenangan melalui adu penalti dan lantas penjaga gawang mereka yang sukses mengawal gawangnya Igor Akinfeev, Danijel Subasic, dan Jordan Pickford menjadi sosok pahlawan yang dielu-elukan, ungkap kumparan.com.

Namun, tahukah Anda bahwa kesuksesan ketiga kiper tersebut turut dilatarbelakangi oleh kegagalan pemain pengganti yang maju sebagai eksekutor pamungkas ?

Kita lihat adu Penalti Spanyol vs Rusia, Akinfeev mementahkan tembakan eksekutor kelima La Furia Roja, Iago Aspas, untuk memastikan kemenangan timnya. Perlu diketahui bahwa Aspas merupakan salah satu pemain pengganti Spanyol yang maju sebagai penendang, selain Andres Iniesta.

Efek pemain pengganti sebagai eksekutor pamungkas juga terlihat dari adu penalti dalam laga Kroasia vs Denmark. Di sini, Denmark kalah karena kegagalan dua penendang terakhirnya, Lasse Schoene dan Nicolai Jorgensen. Mereka berdua baru masuk pada babak kedua waktu normal.

Begitu pula Kolombia vs Inggris. Kekalahan Kolombia dipicu oleh kegagalan pemain pengganti yang maju sebagai dua penendang terakhir, Mateus Uribe dan Carlos Bacca.

Lantas, apakah pemain pengganti sebaiknya dilarang maju sebagai penendang di adu penalti? Tidak juga. Kesuksesan Rusia dan Inggris bisa menjadi contoh.

Rusia menugaskan pemain pengganti sebagai eksekutor keempat sekaligus terakhir, yaitu Denis Cheryshev. Ada pula Fyodor Smolov, yang masuk sebagai pengganti kemudian berani maju menjadi penendang pertama Rusia. Seperti Cheryshev, Smolov sukses menunaikan tugasnya.

Sementara itu, kemenangan Inggris tidak lepas dari kesuksesan Eric Dier, pemain pengganti yang sukses menunaikan tugas sebagai penendang kelima. Selain Dier, Marcus Rashford sebagai sesama pemain pengganti juga memberikan angka untuk Inggris di adu penalti.

Khusus Inggris, keputusan pergantian pemain oleh Gareth Southgate juga merupakan antisipasi terhadap adu penalti. Dari empat pemain pengganti mereka, hanya Danny Rose yang tidak diproyeksikan sebagai eksekutor.

Sudah sejak jauh-jauh hari, Rashford menyatakan kesediaannya apabila timnya harus melalui adu penalti. Dier kerap mengasah duel 12 pas bersama kiper cadangan Inggris, Nick Pope. Vardy juga sebenarnya diproyeksikan maju sebagai penendang kelima, tetapi mengalami cedera sehingga tempatnya diambil Dier. (Yanis)

Berita Terkait