4 Potensi Kerawanan Bisa Mengganggu Pelaksaan Arus Mudik Lebaran Tahun Ini



Cirebon, Beritainspiratif.com - Sejumlah potensi kerawanan bisa terjadi selama pelaksanaan arus mudik dan balik lebaran 2018. Kerjasama semua pihak dibutuhkan agar potensi kerawanan tersebut tidak sampai terjadi.

Hal tersebut disampaikan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jenderal Polisi

Muhammad Tito Karnavian, dalam sambutan yang dibacakan oleh Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, saat pelaksanaan Gelar Pasukan Operasi Ketupat Lodaya 2018 di alun-alun Kejaksan Kota Cirebon.

“Dalam pelaksanaan Operasi Ketupat 2018 ini ada 4 potensi kerawanan yang bisa terjadi,” ungkap Tito.

Potensi pertama yaitu stabilisasi harga pangan. Jika distribusi pangan tidak dijaga, maka bisa terjadi penumpukan bahan pangan. Karena itu Tito meminta kerjasama semua pihak, baik kepolisian maupun pemerintah daerah untuk bisa bersama-sama menjaga agar distribusi pangan bisa berjalan lancar sehingga tidak terjadi lonjakan harga pangan menjelang lebaran mendatang.

Yang kedua yaitu potensi kerawanan kelancaran dan keselamatan arus mudik 2018. Karena itu Tito meminta agar seluruh personil melakukan pemantauan secara cermat, khususnya personil yang berda di titik-titik rawan macet dan kecelakaan.

“Optimalkan pelayanan pada 3.097 pos pengamanan, 1.112 pos pelayanan, 7 pos terpadu dan 12 pos check point,” ungkap Tito.

Potensi ketiga yaitu bencana alam dan yang keempat yaitu ancaman tindak pidana terorisme. Pengamanan tempat ibadah diminta diperketat termasuk keamanan personil itu sendiri.

Sementara itu Pj Wali Kota Cirebon, Dedi Taufik, mengungkapkan jika Pemerintah Daerah Kota Cirebon sudah melakukan sejumlah langkah agar tidak terjadi kelangkaan pangan di Kota Cirebon.

“Dinas terkait sudah kami minta untuk terus melakukan pengawasan agar distribusi pangan bisa berjalan lancar,” kata Dedi. Sehingga tidak terjadi penumpukan yang bisa menyebabkan terjadinya kenaikan harga pangan. “Hingga kini pasokan dan distribusi pangan di Kota Cirebon masih aman,” kata Dedi.

Sedangkan untuk kelancaran arus mudik dan balik lebaran 2018, Dedi yakin jika kepolisian sudah menyiapkan sejumlah rekayasa lalu lintas. “Beberapa titik rawan macet memang ada di Jabar, termasuk di Cirebon ini,” ungkap Dedi. Terlebih Cirebon juga merupakan kota tujuan dan lintasan.

Sementara itu Kapolres Cirebon Kota, AKBP Roland Ronaldy mengungkapkan bahwa mereka menerjukan 600 personil gabungan untuk pengamanan arus mudik dan balik lebaran 2018.

“Kami juga sudah memetakan titik-titik rawan kemacetan,” ungkap Roland.

Diantaranya di Kedawung, perempatan Pemuda, Kanggraksan. Karena itu sejumlah rekayasa lalu lintas sudah mereka siapkan agar tidak terjadi kemacetan lalu lintas di titik titik tersebut.

Selanjutnya Roland juga menghimbau kepada warga yang mudik untuk bisa menggunakan transportasi massa, yaitu transportasi yang bisa membawa orang dalam jumlah yang banyak.

“Karena jumlah jalan hanya segitu-gitunya,” ungkap Roland. Kalau ditambah dengan banyaknya kendaraan pemudik maka kepadatan di jalan pasti akan terjadi.

Usai melaksanakan apel gelar pasukan Kapolres Cirebon Kota dan Penjabat Wali Kota melakukan pengecekan kesiapan Pos Pengaman Arus Mudik di Balai Dishub Provinsi Jawa Barat dan Rumah Dinas Wakil Wali Kota Cirebon. (Yoc)

Berita Terkait

  • Ramadhan & Idul Fitri
  • 17 Apr 2024
30 Persen Pemudik Belum Kembali ke Jakarta