20 Persen Dana BPJS Nasional untuk Pembiayaan Pengobatan Warga Citarum



Jakarta, Beritainspiratif.com - Deputi Bidang SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin mengungkapkan, Biaya BPJS Jawa Barat menghabiskan anggaran hampir Rp 2 triliun BPJS Nasional hanya untuk mengobati warga di sekitar Citarum.

Hal ini diungkapkannya dalam paparannya tentang Restorasi Sungai Citarum pada Rabu (1/8) di Kantor Kemenko Kemaritiman, Jakarta Pusat.

" Biaya BPJS Jawa Barat menghabiskan anggaran hampir Rp 2 triliun (20% BPJS Nasional) hanya untuk mengobati warga di sekitar Citarum," kata Safri.

Lanjut Safri, pada Oktober 2017 lalu, Presiden Jokowi telah menugaskan Menko Maritim Luhut B. Pandjaitan untuk membereskan Sungai Citarum.

" Targetnya dalam delapan tahun, tepatnya tahun 2025, harus selesai," ujar Safri.

Mega proyek ini melibatkan tiga kementerian dan sembilanbelas instansi/institusi terkait, termasuk Perguruan Tinggi, TNI, Polri, dan Kejaksaan. Keterlibatan TNI, Polri, dan Kejaksaan ini dibutuhkan untuk penegakan hukum.

Bagaimana dengan target Sungai Citarum bersih pada tahun 2025?

"Insya Allah tercapai sebelum 2025. Belum setahun proyek ini berjalan sudah banyak kemajuan yang kami capai. Jika Singapura dan Cina butuh waktu sepuluh tahun membersihkan sungai-sungai di negara masing-masing, saya yakin Sungai Citarum bisa selesai dalam lima tahun," ungkap Sjafri yang dijuluki "Deputi Sampah" gara-gara mengurusi restorasi Sungai Ciliwung.

Menurut Sjafri, selain Sungai Citarum, dua sungai lainnya yaitu Sungai Cisadane dan Sungai Cisadane juga akan segera direstorasi. Biaya restorasi sungai di Indonesia relatif masih kecil.

"Untuk Sungai Citarum anggarannya sekitar USD 1 miliar. Bandingkan dengan Pemerintah Cina yang menganggarkan USD 100 miliar per tahun untuk menjaga dan merawat sungai-sungai di sana," papar Sjafri.

Sementara itu, Sekretaris Menko Maritim, Agus Purwoto mengatakan, Sungai Citarum merupakan masalah besar bangsa ini yang harus segera diselesaikan.

"Sungai Citarum adalah masalah besar bangsa kita yang tak bisa kita biarkan lagi. Karena ini menyangkut masa depan kita. Terutama terkait dengan sumber daya alam dan sumber daya manusia," jelas Agus.

YoC

Dari ki-ka : Deputi Bidang SDM, Iptek, dan Budaya Maritim, Kemenko Maritim, Safri Burhanuddin, Sekmen Menko Maritim, Agus Purwoto, Kepala Informasi dan Hukum, Latif Nurbana

Berita Terkait