Berdayakan Santri, Presiden Jokowi Akan Hadirkan 1000 BLK di Pondok Pesantren



[caption id="attachment_23129" align="aligncenter" width="768"] Presiden Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana menghadiri Apel Akbar Santri Nusantara yang dihelat di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (28/10). (Foto: BPMI Setpres)[/caption]

Surakarta, Beritainspiratif.com - Setelah dicoba di 33 pondok pesantren, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan keinginannya untuk menghadirkan kurang lebih 1.000 Balai Latihan Kerja (BLK) di pondok-pondok pesantren di tanah air.

“Lalau ini kita lihat bermanfaat dan bisa meningkatkan sumber daya manusia kita, tahun depannya insyaallah kita lipat gandakan lagi, karena negara ini punya 28 ribu ponpes yang tersebar dari Sabang sampai Merauke dari Miangas sampai Pulau Rote,” kata Presiden Jokowi saat memberikan sambutan pada Apel Akbar Santri Nusantara yang dihelat di Benteng Vastenburg, Kota Surakarta, Sabtu (28/10/2018), dikutip dari laman Setkab.

Berdasarkan hasil pengamatannya setiap masuk ke pondok pesantren, Presiden mengaku dirinya melihat kebutuhan yang berbeda-beda. Misalnya untuk balai latihan, ada yang meminta pelatihan komputer, tetapi ada juga yang meminta pelatihan fesyen dan garmen.

“Ya kita coba, kita lihat, kita evaluasi apakah cocok atau tidak, benar atau tidak, sehingga bisa meningkatkan skill dari para santri dan banyak hal lain yang telah kita coba sehingga nanti ada kesimpulan bahwa yang benar kita harus melakukan ini. Ini tidak gampang, ini adalah pekerjaan besar yang memerlukan pemikiran bersama-sama di antara kita,” tutur Presiden.

Terkait dengan pemberdayaan pondok pesantren itu, Presiden Jokowi menjelaskan, ada yang namanya bank wakaf mikro untuk ekonomi umat, memang baru dimulai.

Untuk program bank wakaf mikro, Presiden mengatakan hingga saat ini baru dicoba di 33 pondok pesantren.

Turut hadir mendampingi Presiden dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam Apel Akbar Santri Nusantara yang dihadiri puluhan ribu santri ini, yaitu Menteri Sekretaris Negara Pratikno dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.      (Yones)

Berita Terkait